Ustadz Farid Wadjdi: Pengakuan Palestina Sejak 1988 Belum Hentikan Kejahatan Penjajah Yahudi

Narasiumat.web.id, Kabar Internasional Ustadz Farid Wadjdi, Direktur Forum on Islamic World Studies (FIWS), menyoroti bahwa pengakuan diplomatik terhadap negara Palestina yang telah berlangsung sejak 1988 dan terus bertambah hingga diproyeksikan mencapai 157 negara pada September 2025, belum mampu menghentikan kejahatan yang dilakukan oleh "entitas penjajah Yahudi." Pernyataan ini disampaikan dalam wawancara di kanal YouTube Khilafah News pada Jum'at, 26 September 2025.
Farid Wadjdi menjelaskan bahwa pengakuan terhadap negara Palestina sebenarnya sudah terjadi sejak tahun 1988, menyusul deklarasi kemerdekaan oleh PLO di Aljazair pada 15 November 1988. Sejak saat itu, beberapa negara Arab dan negara-negara lain mulai mengakui keberadaan Palestina.
"Termasuk Indonesia ya, termasuk negara yang paling awal mengakui keberadaan negara Palestina ini," ujar Farid Wadjdi. Ia menambahkan bahwa Bahrain, Irak, Kuwait, Libya, dan Malaysia juga termasuk di antara negara-negara yang pertama memberikan pengakuan.
Pada era 1990-an, gelombang pengakuan juga datang dari banyak negara Eks-Soviet seperti Kazakhstan, Azerbaijan, Turkmenistan, serta Bosnia dan Herzegovina. Perkembangan ini terus berlanjut, dengan gelombang baru pengakuan yang diproyeksikan muncul dari negara-negara Barat seperti Inggris, Australia, dan Prancis menjelang September 2025.
Farid Wadjdi mencatat bahwa hingga September 2025, diperkirakan sekitar 157 dari 193 anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan mengakui negara Palestina sebagai negara berdaulat. Namun, ia menekankan bahwa titik kritisnya adalah pengakuan ini tidak serta-merta menghentikan kejahatan yang dilakukan oleh entitas penjajah Yahudi.
"Artinya, kalau kita lihat langkah-langkah diplomatik berupa pengakuan negara Palestina ini tidak sama sekali menghentikan kejahatan penjajah Yahudi ini dari waktu ke waktu," jelasnya. Menurut Farid Wadjdi, hal ini menjadi pelajaran bahwa pengakuan diplomatik saja tidak cukup untuk menghentikan kejahatan tersebut. []
Disclaimer: Narasiumat.web.id memberikan ruang bagi para penulis untuk berbagi karya tulisan yang khas memenangkan opini Islam serta memihak kepada kaum Muslim.
Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain.
Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Narasiumat.web.id. Silakan mengirimkan tulisan Anda ke email redaksinsu@gmail.com

Posting Komentar