Direktur TEFI Ungkap dua Faktor penyimpangan dan pengkhianatan para pejabat negara

Narasiumat.web.id, Kabar Nasional - Direktur The Economic Future Institute (TEFI) Dr. Yuana Tri Utomo, S.E.I., M.E.I. mengungkapkan dua faktor akar penyebab penyimpangan dan pengkhianatan pejabat negara.
“Secara garis besar akar penyebab penyimpangan pejabat negara itu ada dua yang pertama, faktor personal atau faktor individual dan yang kedua faktor sistem,” ungkapnya dalam acara Kabar Petang: Cara Islam Mencegah Lahirnya Para Pejabat Korup Dan Khianat di kanal Youtube Khilafah News, Jum’at (12/07/2024).
Pertama, faktor personal tidak lain dan tidak bukan karena mental pejabat, mentalnya khianat, korup dan tidak amanah yang melekat pada pribadi-pribadi penguasa dan para pejabat yang diangkat.
“Sudah jamak diketahui pemilihan dan pengangkatan para pejabat misalnya para menteri dan pembantunya. Sering tidak didasarkan pada faktor keimanan dan ketakwaan atau kebaikan moral mereka,” jelasnya.
Ia menambahkan, bahkan faktor profesionalitas juga sering diabaikan. Yang sering terjadi, pejabat ini dipilih dan diangkat. Karena faktor ikatan atau karena motif balas jasa.
“Misalnya para relawan yang dipandang telah berjasa oleh penguasa terpilih ketika Pilpres atau Pemilu. Nah, faktor personal yang kemudian memiliki moral karakter atau sifat yang yang memang mentalnya khianat atau korup dan tidak amanah,” tegasnya.
Kemudian faktor kedua akibat penggunaan sistem pemerintahan demokrasi. Sudah bukan rahasia lagi di setiap Pemilu Pilpres. Keterikatan parpol kepada oligarki, maka tidak aneh jika kemudian banyak undang-undang buatan pemerintah dan DPR itu lebih banyak berpihak pada oligarki dari pada untuk kepentingan rakyat.
Dr. Yuana menjelaskan, revisi undang-undang KPK yang tidak ada lagi tangkaptangan. “Para koruptor sekarang tidak ada tangkap tangan akibatnya apa akibatnya koruptor semakin kreatif,” terangnya.
Koruptor makin leluasa melakukan aneka macam Korupsi. Wajarlah jika era ini, korupsi bukan lagi miliaran. Bahkan puluhan miliar ratusan milir bahkan Menyentuh triliunan puluhan triliun bahkan sampai ratusan triliun seperti kasus korupsi Timah.
"Semua itu karena akibat rezim yang khianat dan sistem yang merusak,” pungkasnya. [*]
Disclaimer: Narasiumat.web.id memberikan ruang bagi para penulis untuk berbagi karya tulisan yang khas memenangkan opini Islam serta memihak kepada kaum Muslim.
Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain.
Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Narasiumat.web.id. Silakan mengirimkan tulisan Anda ke email redaksinsu@gmail.com

Posting Komentar